Gempa Bumi Dan Tanda Kiamat

Akhir-akhir ini sangat banyak terjadi gempa bumi dengan skala magnitudo yang sangat besar. Apa yang sebenarnya terjadi?Perhatikan hadits-hadits berikut ini:
  • “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dangempa-gempa. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
    Sebagian ulama menggolongkan tanda Kiamat berupa diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat sebagai ”Tanda Penghubung” antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat. Artinya, kedatangan Imam Mahdi tidak termasuk tanda-tanda kecil Kiamat namun tidak juga digolongkan ke dalam tanda-tanda besar Kiamat. Kedatangan Imam Mahdi mengindikasikan telah tuntas munculnya tanda-tanda kecil Kiamat yang sangat banyak dan sebagian besar datang terlebih dahulu. Dan pada saat yang sama kedatangan Imam Mahdi menandakan sudah dekatnya akan munculnya tanda-tanda besar Kiamat yang datang belakangan dan berjumlah sepuluh.
  • “Artinya : Tidak akan datang Kiamat sehingga banyak terjadi gempa bumi” [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan 13 : 81-82]
Tentu saja banyak adalah sesuatu yang sifatnya kualitas. Dalam ilmu pengetahuan, kita perlu melihatnya dalam bentuk yang lebih realistis bagaimana pengaruh gempa bumi tersebut pada planet yang kita huni ini.

Gempa Bumi Menggeser Sumbu Bumi

Suatu hal yang mengejutkan bahwa ternyata gempa bumi yang terjadi di Chili belum lama ini dengan skala 8.8 telah menggeser sumbu bumi. Bagaimana dengan gempa bumi yang lain?
Dilaporkan oleh space.com – Selasa 2 Maret, 10:00 am ET bahwa gempa bumi besar yang melanda Chili dengan skala Richter 8,8 ternyata telah mengubah sumbu rotasi bumi dan memendekkan panjang hari di planet kita, seorang ilmuwan NASA mengatakan hari Senin.
Gempa Chili yang merupakan gempa ketujuh terkuat dalam catatan sejarah, menghantam Chili Sabtu 26 Februari 2010 dan telah memperpendek panjang hari Bumi 1,26 milidetik, menurut penelitian ilmuwan Richard Gross di NASA’s Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California
“Mungkin lebih mengkhawatirkan adalah berapa banyak gempa menggeser poros bumi,” kata pejabat NASA hari Senin.
Model komputer yang digunakan oleh Gross dan rekan-rekannya untuk menentukan dampak dari efek gempa Chili juga menemukan pergeseran sumbu bumi sekitar 3 inci (8 cm atau 27 milliarcseconds).
Sumbu bumi tidaklah sama dengan poros utara-selatan, yang berputar sekitar satu kali setiap hari pada kecepatan sekitar 1.000 mph (1.604 km/jam).
Sumbu bumi merupakan offset dari sumbu utara-selatan bumi sekitar 33 kaki (10 meter).
Gempa bumi kuat telah mengubah hari bumi dan sumbu bumi di masa lalu. Gempa dengan skala 9,3 di Sumatra pada tahun 2004, yang memicu tsunami, memperpendek hari bumi sekitar 6,8 mikrodetik dan menggeser sumbu oleh sekitar 2,76 inci (7 cm)
Satu hari bumi adalah sekitar 24 jam. Selama setahun, panjang hari biasanya berubah secara bertahap sekitar satu milidetik. Meningkat di musim dingin, ketika Bumi berputar lebih lambat, dan berkurang pada musim panas.
Gempa bumi Chili jauh lebih kecil daripada gempa bumi Sumatra, namun efeknya di Bumi lebih besar karena lokasinya. Pusat gempa yang terletak di bumi pertengahan garis lintang lebih berpengaruh dibandingkan posisi dekat khatulistiwa seperti peristiwa Sumatra.
Hari bumi yang lebih pendek berarti kecepatan putar bumi yang lebih cepat pada porosnya. Akan kah ini lebih memicu ketidak stabilan bumi?

Frekuensi Gempa Bumi Semakin Meningkat

Perhatikan bahwa dalam 20 tahun ini terjadi peningkatan frekuensi gempa bumi yang signifikan.
Sejak tahun 1990 terjadi frekuensi gempa per tahunnya sebagai berikut
SR 8 atau lebih terjadi sebanyak 1x per tahun
SR 7 – 7.9 terjadi sebanyak 17x per tahun
SR 6 – 6.9 terjadi sebanyak 134x per tahun
SR 5 – 5.9 terjadi sebanyak 1319x per tahun
SR 4 – 4.9 terjadi sebanyak 13,000x per tahun (perkiraan)
SR 3 – 3.9 terjadi sebanyak 130,000x per tahun (perkiraan)
SR 2 – 2.9 terjadi sebanyak 1,300,000x per tahun (perkiraan)
Data diperoleh dari earthquake.usgs.gov
Perubahan skala yang semakin besar itu juga menyebabkan USGS sejak Januari 2009 tidak lagi mencatat gempa dengan skala di bawah 4.5 SR
Sepuluh tahun terakhir ini bahkan korban jiwa akibat gempa sudah mendekati angka 400.000 jiwa meninggal.
Perhatikan kenaikan frekuensi gempa dari tahun ke tahun yang diperlihatkan grafik berikut ini:


Frekuensi terjadinya gempa bumi dari tahun ke tahun beberapa tahun terakhir

Hadits-hadits Tambahan tentang Gempa Bumi dan Hari Akhir

Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan gempa bumi dan hari akhir. Kami letakkan pada bagian akhir tulisan fokus tulisan lebih jelas.
  • As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga … gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari)
  • Ada dua hadits besar sebelum hari hisab … dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)
  • Dan diriwayatkan dari Salamah bin Nufail As-Sukuni, Ia berkata : Kami sedang duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau menyebutkan suatu hadits yang antara lain isinya :
    “Artinya : Sebelum terjadinya hari Kiamat akan terdapat kematian-kematian yang mengerikan, dan sesudahnya akan terjadi tahun-tahun gempa bumi” [Musnad Imam Ahmad 4 : 104 dengan catatan pinggir Muntakhab Al-Kanz. Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad, Thabrani, Al-Bazaar, dan Abu Ya'ala dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi kepercayaan" Majmu'uz Zawa'id 7 : 306]
  • Ibnu Hajar berkata, “Telah banyak terjadi gempa bumi di negara-negara bagian utara, timur dan barat, tetapi yang dimaksud oleh hadits ini ialah gempa bumi secara merata dan terus menerus” [Fathul Bari 13 : 87]. Hal ini diperhatikan dengan riwayat Abdullah bin Hawalah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meletakkan tangan beliau di kepala saya, lalu beliau bersabda.
    “Artinya : Wahai putra Hawalah, jika engkau melihat perselisihan telah terjadi di tanah suci, maka telah dekat terjadinya gempa-gempa bumi, bala bencana, dan perkara-perkara yang besar, dan hari Kiamat pada waktu itu lebih dekat kepada manusia dari pada kedua tanganku ini terhadap kepalamu” [Musnad Ahmad, 5 : 188 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul 'Ummal, 'Aunul Ma'bud Syarah Sunan Abu Daud, Kitab Al-Jihad, Bab Fi-Ar-Rajuli Taghzuu wa yaltamisu Al-Ajra wa Al-Ghanimah 7 : 209-210, Mustadrak Al-Hakim 4 : 425, dan beliau berkata, "Ini adalah hadits yang shahih isnadnya, hanya saja Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya". Perkataan Al-Hakim ini disetujui oleh Adz-Dzahabi. Dan Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam shahih Al-Jami'ush Shagir 6 : 263, hadits nomor 7715]
  •  
  • sumber 

0 Response to "Gempa Bumi Dan Tanda Kiamat"

Posting Komentar