Dari sisi Makna
Munculnya Yesus (Nabi Isa), tidak lepas dari nubuat di dalam Bilangan 24:17, yaitu :
אֶרְאֶנּוּ וְלֹא עַתָּה אֲשׁוּרֶנּוּ וְלֹא קָרוֺב דָּרַךְ כּוֺכָב מִיַּעֲקֹב וְקָם שֵׁבֶט מִיִּשְׂרָאֵל וּמָחַץ פַּאֲתֵי מוֺאָב וְקַרְקַר כָּל-בְּנֵי-שֵׁת:
Translit Interlinear, ERWNU {aku melihat}VELO{tetapi bukan } ATA{sekarang} ASHURANU{aku memandang dia} VELO KAROV{tetapi bukan dari dekat} DARAKHH KOKHAV{bintang terbit}MIYAAKOV {dari yakub}VEKAM SHEVET{tongkat kerajaan} MIYISRAEL{dari israel}…Dan ayat ini, berhubungan dengan, ayat di dalam Matius 2:2 :
I shall see him, but not now: I shall behold him, but not nigh: there shall come a Star out of Jacob, and a Sceptre shall rise out of Israel…”
“Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel”
“Saying, Where is he that is born King of the Jews? for we have seen his star in the east, and are come to worship him.”Pasal 2 Matthew merinci tentang tiga orang Majus yang mengikuti Bintang Utara dalam pencarian Mesias Yahudi. Dan ini adalah tanda Mesias yang paling terkenal (Sumber : Star of Messiah).
“dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Akar kata Ibrani, yang bermakna “Bintang Utara” adalah ‘Ish, yang sepadan dengan akar kata Arab, yakni ‘Assa, yang merupakan asal dari kata ‘Isa.
Dengan demikian, dari sudut makna, kata ‘Isa jauh lebih sesuai daripada kata Yesus, yang tidak memiliki makna nubuat sama sekali.
Dari sudut pelafalan
Yesus (Nabi Isa) dibesarkan pada sebuah bangsa, yang menggunakan bahasa Aram. Bahasa Aram berkembang menjadi satu varian yang disebut bahasa Syriac, yang kemuadian tersebar luas di kalangan umat kristen, yang selanjutnya disebut “Christian Aramaic“.
Di dalam bahasa Syriac, nama Yesus (Nabi Isa) disebut sebagai “Eesho M’sheekha”, bermakna ‘Isa sang Mesias. Istilah “Essho M’sheekha” adalah yang paling mendekati bahasa seharian Yesus (Nabi Isa).Dengan demikian, nama ‘Isa (nama dalam Al Qur’an), jika didasarkan kepada faktor historis, jauh lebih tepat dipergunakan, daripada nama Yesus, yang berasal dari bahasa Ibrani “Yeshua”, yang kemudian dalam Arabic Bible menjadi “Yasua” (Sumber : Keakuratan Nama Isa dalam Qur’an).
“Eesho” (dibaca : ‘Isyo), oleh penduduk Yahudi Palestina Utara mengucapkannya dengan “Essaa” (dibaca : iisa), hal ini dikarenakan huruf “Shin” mereka lafalkan dengan “Sin”.
Hal ini bermakna, kata ‘Isa berasal dari kata Essho (dibaca : ‘Isyo), dalam bahasa Aram (yang merupakan bahasa keseharian Yesus / Nabi Isa), dan oleh penduduk Yahudi Palestina Utara, dilafalkan menjadi Essaa (dibaca : iisa).
Kata ‘Isa baik dipandang dari sudut makna (berarti bintang utara = ‘Assa (Arab) = Ish (Ibrani)), maupun dari sudut pelafalan (berasal dari lafal Essaa atau iisa), terbukti sangat akurat bagi nama, Sang Mesias, ‘Isa ibnu Maryam binti Imran.
(kazunqalam)
0 Response to "ISA lebih historis, daripada YESUS"
Posting Komentar