Beda Indonesia Dan Malaysia
Konon, sekitar tahun 70-an, orang-orang negeri Malaysia banyak yang datang ke Indonesia. Mereka mengirim mahasiswa-mahasiswanya untuk belajar di Indonesia—dan tersebarlah di banyak perguruan tinggi yang kita punyai; ITB, UI, Unpad dan lainnya. Tujuannya, agar mereka bisa mempelajari sistem pendidikan yang ada di sini. Ya sudah, dapat ditebak, selanjutnya, jika Malaysia ketika itu bermaksud mengadapatasi sistem pendidikan Indonesia.
Apa hasilnya? Sekarang, kita boleh lihat. Malaysia mempunyai sistem pendidikan yang lebih maju dan berhasil dibandingkan dengan negara kita. Sekarang, malah kita yang musti sowan ke Malaysia buat transfer ilmu. Sedih!
Konon, jumlah penduduk Malaysia itu sekitar 28 juta jiwa. Sepertiga lebih banyak daripada orang-orang yang hidup di Jakarta. Setengahnya adalah orang-orang Cina, dan setengahnya lagi adalah melayu. Tapi Malaysia ternyata menggunakan hukum Islam dalam beberapa hal—walaupun hanya beberapa persen. Hasilnya? Kesejahteraan penduduk Malaysia lebih terjamin—baik secara ekonomi maupun keamanannya. Sepertinya hampir tidak pernah kita dengar ada TKM (Tenaga Kerja Malaysia) yang beredar di negara-negara lain. Kalaupun ada ya tidak jadi babu atau buruh. Orang Malaysia yang kerja di luar negeri biasanya mempunyai pekerjaan yang terhormat. Terus, dilihat dari segi keamanan negara, Malaysia juga relatif lebih aman daripada Indonesia.
Coba bandingkan dengan republik kita tercinta. Penduduknya berjumlah 260 juta jiwa, dan sekitar 60% beragama Islam. Tapi Indonesia tidak secuil pun sudi menggunakan hukum Islam. Hasilnya? Hmm, kita bisa lihat sendiri, tidak usah dibicarakan. Bikin kita tambah miris aja!
Konon, di Malaysia banyak juga penyanyinya. Dua dekade lalu, Indonesia digempur oleh rombongan rocker sedih mendayu-dayu khas Malaysia. Dimulai dengan Isabella yang dibawakan oleh grup rock Search yang terkenal dengan Amy-nya itu. Kemudian Iklim, Slam, atau Wings (generasi sekarang sudah tentu tak akan kenal!). Dan kemudian, sepuluh tahun yang lalu, kita kenal Siti Nurhaliza yang begitu anggun dan banyak buat orang Indonesia jatuh hati…..
Tapi tahu tidak kalau di Malaysia itu—kecuali Siti Nurhaliza tentunya—rocker tidak boleh gondrong rambutnya, dan sering kali banyak diwanti-wanti oleh pemerintahnya? Makanya banyak grup musik Malaysia yang lebih tenar di Indonesia dibandingkan dengan di negaranya sendiri.
Konon, grup musik Ratu asal Indonesia yang terkenal dengan lagu up-beat TTM (Teman Tapi Mesra), dilarang mentas di Malaysia. Apa pasal? Bukan rahasia lagi grup musik yang dulu digawangi oleh Maia Ahmad dan Mulan Kwok ini sudah terkenal berpakaian semok-semok dan banyak “mengundang”! Cuma karena hal seperti itu saja ternyata pemeritnah Malaysia begitu keras.
Coba bandingkan dengan negara kita. Sepertinya artis luar negeri manapun boleh mentas di negara kita. Tentu kita ingat dengan kelompok musik Bond, kelompok musik cewek asal Amerika yang memainkan biola dan musik klasik. Ketika mereka mentas di Jakarta, menurut sebagian besar orang banyak, pakaian yang dikenakannya…..! Atau jangan juga heran, Majalah Playboy bisa beredar di sini secara legal.
Apalagi? Kita tentu kenal Ipin-Upin. Serial animasi ini begitu tenar. Namun tidak sekadar tenar, tapi juga punya kelas. Kita memang punya Unyil yang bisa kita banggakan, dan ketika pertandingan sepakbola kejuaraan Asia, masing-masing supporter membawa bendera Unyil dan Upin-Upin. Hasilnya? Malaysia yang jadi juara.
Dan Indonesia—terutama yang Muslim, sempat lupa, bahwa di Malaysia juga masih banyak orang yang pergi ke masjid menunaikan shalat lima waktu berjamaah. Hanya karena beberapa hal, kita hidup di bedeng-bedeng; Indonesia, Malaysia, Brunei, dan acapkali melupakan bahwa kita masih punya ikatan yang kuat; aqidah Islam—sesuatu yang tak pernah bisa dipunyai oleh siapapun. Semoga Islam itu menyatukan kita.
sumber
0 Response to "Beda Indonesia Dan Malaysia"
Posting Komentar