Oleh: Abu Anas
Setelah kekalahan Khilafah
Utsmani dalam Perang Dunia I, dan lewat Perjanjian Sykes-Picot antara
Perancis dan Inggris pada tahun 1916, Perancis menduduki apa yang kita
kenal hari ini sebagai negara Suriah. Agar seseorang dapat memahami
sejauh mana pengaruh AS di Suriah dan untuk memetakan hubungan antara
rezim Assad dan AS, kita harus meninjau sejarah modern Suriah. Berikut
ini adalah 10 poin kunci, dalam urutan kronologis, yang dimulai dari
masa penjajahan Barat atas Suriah hingga sekarang, yang menyoroti
keterlibatan AS di negara itu.
1. AS dan CIA mengatur kudeta
militer di Suriah sejak tahun 1949: AS, melalui kedutaan besarnya di
Damaskus dan CIA, memimpin kudeta militer pertama yang pernah terjadi di
Suriah pada tahun 1949, sebagaimana disebutkan dalam buku “The Game of
Nations” yang ditulis oleh Miles Copeland. Hal ini menandai awal
perjuangan internasional atas Timur Tengah diantara Amerika Serikat,
yang merupakan pendatang baru di percaturan politik dunia, dan Eropa
(Perancis dan Inggris) yang memegang pengaruh di wilayah itu namun
keluar dari Perang Dunia II dalam keadaan hancur. Kedutaan Besar AS dan
CIA terus mendukung beberapa kudeta militer berikutnya di Suriah
sepanjang tahun 50-an dan 60-an untuk melawan para pesaing Eropa mereka.
Ini merupakan era ketidakstabilan yang berlangsung lebih dari dua
dekade.
2. Penarikan pasukan tentara Suriah oleh Hafez dari
Perang 1967 adalah untuk mengamankan Israel: Mantan Presiden Suriah,
Amin al-Hafiz, mengatakan dalam sebuah wawancara di Al-Jazeera pada
tanggal 2 Juli 2001, bahwa Hafez al-Assad, yang kemudian menjadi Menteri
Pertahanan, mengirim perintah tegas untuk menarik tentara Suriah dari
Dataran Tinggi Golan pada awal Perang 1967. Ini terjadi sebelum
tanda-tanda kekalahan atau konfrontasi nyata terhadap militer Israel
yang telah menyebabkan pendudukan lokasi yang strategis itu [1]. Melalui
langkah inilah, Assad mendapat kepercayaan dari AS untuk mempertahankan
perbatasan utara Israel, yang dia terus lakukan selama tiga dekade
berikutnya.
3.
AS mendukung Suriah melalui Resolusi PBB 242 pada tahun 1967: Resolusi
PBB 242 yang disahkan setelah Perang 1967, yang umumnya dikenal sebagai
Perang Enam Hari dengan Israel dan pendudukan Dataran Tinggi Golan, yang
merupakan hibah dari Suriah, sampai hari ini, dan hak untuk mendapatkan
kembali wilayahnya [2]. AS mendukung perjanjian ini dan hak Suriah atas
wilayahnya. Hal ini kontras dengan posisi Israel, terlepas dari janji
di bibir, untuk menolak setiap gagasan menyerahkan wilayah yang
strategis secara geografis ini.
4. Memperkuat Hubungan
AS-Suriah setelah Perang 1973: Setelah perang 1973 dengan Israel, AS
seharusnya menghukum Suriah dengan sanksi. Sebaliknya, pada tahun 1974,
Presiden Nixon secara pribadi melakukan kunjungan ke Damaskus untuk
memperkuat hubungan dengan rezim Assad.
5. AS menerima
pendudukan Suriah atas Lebanon sejak tahun 1976: Pasukan Suriah
menyerang Libanon pada awal perang saudara. Diamnya AS untuk tidak
menentang pendudukan adalah merupakan “lampu hijau” bagi Hafez al-Assad
untuk memulai dan melanjutkan invasi ini sampai tahun 2005, ketika
sebuah resolusi oleh mandat Perancis- mendorong Suriah agar keluar
sementara AS merasa enggan. Sebuah analisa politik menggambarkan peran
AS dengan mengatakan: “[AS] tampak secara diam-diam menyetujui
keberlangsungan kekuasaan Suriah di Lebanon.” [3]
6.
Kerjasama Suriah dan AS melalui Perjanjian Tai’f pada tahun 1989:
Perjanjian Thaif ditandatangani di Arab Saudi antara faksi-faksi Lebanon
yang berbeda untuk mengakhiri perang saudara di tahun 1989′. AS adalah
broker kekuasaan selain Perancis, Arab Saudi, Mesir dan Suriah yang
membantu membuat perjanjian yang, “mendorong dukungan internasional bagi
perwalian Suriah atas Lebanon.” [4]
7. Suriah bergabung dengan
AS dalam kampanye untuk menyerang Irak pada tahun 1991: Suriah mendukung
AS dalam kampanye perang melawan Irak (Operation Desert Storm) dengan
mengirim 14.500 prajurit dan personil militernya untuk membantu AS dalam
invasinya di Irak [5].
8. AS menjadi mediator negosiasi antara
Suriah dan Israel selama tahun 1990-an: Hafez al-Assad menyetujui AS
sebagai mediator antara Suriah dan Israel. Kepala Staf Angkatan Darat
Suriah, Letnan Jenderal Hikmat al-Shihabi, memimpin delegasi ke AS untuk
membahas perundingan perdamaian tentang masalah tersebut. Dalam sebuah
wawancara dengan TV Russia Today, mantan Menteri Pertahanan Suriah dan
tokoh utama rezim Assad, Mustafa Tlass, menyatakan dengan tegas bahwa
al-Shihabi adalah agen CIA untuk Amerika Serikat. [6]
9. Kerjasama
intelijen antara CIA dan Suriah untuk menyiksa para tahanan sejak tahun
2001: Kerja sama erat antara CIA dan rezim Suriah begitu hangat, bahkan
selama saat-saat Suriah disebut sebagai negara bajingan (rogue state),
rezim Suriah masih menawarkan jasa untuk melakukan pekerjaan kotor bagi
CIA. Rezim menggunakan badan-badan intelijennya yang terkenal jahat
untuk mengorek informasi dari para tahanan dan tawanan perang melalui
penyiksaan yang dilakukan untuk CIA. Kasus terkenal atas Maher Arar,
seorang warga negara Kanada, adalah salah satu contoh yang menjadi
berita Internasional. [7]
10. AS mendukung rezim Suriah selama
Revolusi Suriah 2011: Sebagaimana yang telah dibahas secara rinci
melalui bagian pertama dari seri ini tentang lembaga rezim Assad, AS
telah berdiri diam dan menyaksikan pembantaian warga sipil Suriah selama
2 tahun yang terjadi setiap hari, selain menyangkal diperlukannya
senjata oleh pihak pemberontak untuk melindungi diri mereka sendiri dan
untuk menggulingkan Assad.
Seperti yang jelas terlihat, dalam
sejarah modern Suriah sejak awal AS mencoba untuk mengatur agen-agennya
berkuasa melalui kudeta militer. Meskipun AS terus memberikan retorika
penentangan terhadap Suriah, negeri itu mencapai puncak hegemoninya
ketika agennya, Hafez al-Assad, mencapai kekuasaan pada tahun 1970.
Sejak al-Assad, Suriah telah menjadi negara kaki tangan rahasia AS untuk
melayani kepentingannya di wilayah itu dan melindungi perbatasan utara
Israel, sementara secara lahiriah Hafez mengaku sebagai pemimpin
perlawanan di wilayah Arab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Mengungkap Konspirasi Busuk Suriah Dengan Amerika"
Posting Komentar