Bandara Soekarno-Hatta
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (IATA:
CGK, ICAO: WIII) (disingkat Bandara Soetta) merupakan
sebuah bandar udara utama yang melayani kota Jakarta di pulau
Jawa, Indonesia. Bandar udara ini diberi nama seperti nama
Presiden Indonesia pertama, Soekarno, dan wakil presiden
pertama, Muhammad Hatta. Bandar udara ini sering disebut
Cengkareng, dan menjadi kode IATA-nya, yaitu CGK.
Kepanjangan dari CGK adalah Cengkareng
Letaknya sekitar 20 km barat Jakarta di Kota Tangerang, Banten.
Operasinya dimulai pada tanggal 1 Januari 1984, menggantikan
Bandar Udara Kemayoran (penerbangan domestik) di Jakarta
Pusat, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Bandar Udara
Kemayoran telah ditutup, sementara Halim Perdanakusuma masih
beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2
dibuka pada tanggal 1 Januari 1984.
Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki dua landasan
paralel yang dipisahkan oleh dua taxiway sepanjang 2,400 m.
Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua
penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan
oleh Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines, dan
Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional juga
domestik oleh Garuda dan Merpati.
Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3 concourse. Terminal
1A, 1B dan 1C digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan
domestik oleh maskapai lokal. Terminal 1A melayani penerbangan
oleh Lion Air dan Wings Air. Terminal 1B melayani penerbangan
oleh Batavia Air, Kartika Airlines, dan Sriwijaya Air. Sedangkan
terminal 1C melayani penerbangan oleh Airfast Indonesia,
Indonesia AirAsia, dan Mandala Airlines.
Terminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua
penerbangan internasional maskapai luar. Terminal 2D untuk
semua maskapai luar yang dilayani oleh PT Jasa Angkasa
Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E untuk
maskapai internasional yang dilayani oleh Garuda, termasuk
semua penerbangan internasional Garuda dan Merpati. Terminal
2F untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia dan Merpati
Nusantara Airlines.
Terminal 3 telah dibuka untuk umum pada tanggal 1 Januari 1985.
Terminal ini bernuansa eco-airport (bandara ramah lingkungan).
Terminal 3 akan dipergunakan oleh Maskapai penerbangan
berbiaya murah dan direncanakan dapat didarati pesawat model
Airbus A380.
Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Amerika Serikat seperti
John F. Kennedy yang juga merancang Bandar Udara
Internasional John Fitzgerald Kennedy di New York City. Salah satu
karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan
kebun tropis di antara lounge tempat tunggu. Bagaimanapun,
karena perawatannya yang kurang, lokasinya tidak strategis dan
pendapatan kurang, bandar udara ini lebih rendah daripada
bandara internasional lainnya di daerah itu.
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 150 loket
check-in, 30 pengklaiman bagasi dan 42 gerbang. Setiap sub-
terminal memiliki 25 loket check-in, 5 pengklaiman bagasi dan 7
gerbang.
Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal
baru dengan fitur desain yang modern. Terminal 3 dibangun
untuk maskapai bertarif rendah. Terdapat sebuah rencana besar
untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminal haji dan 4
landasan pacu.
Awalnya, Angkasa Pura II menargetkan 1 Januari 1985 sebagai hari
terhubungnya bandara ini dengan Stasiun Manggarai (stasiun
pusat Jakarta masa depan) oleh kereta api. Namun, rencana ini
masih tertunda.[rujukan?]
Bandar udara ini membebankan pajak sebesar Rp 100.000 ($9
USD/8 Euro) untuk setiap penumpang internasional dan Rp
40.000 untuk setiap penumpang domestik.
0 Response to "Bandara Soekarno-Hatta"
Posting Komentar