Proses terjadinya hujan


BAGAIMANA PROSES TERJADINYA HUJAN?
September, Oktober, Nopember, dan Desember adalah empat
bulan terakhir di penghujung tahun. Kata orang bulan yang
akhirannya -ber itu biasanya bulan yang sering diguyur hujan,
bener nggak sih? Hm …Sepertinya kita harus membuktikan hal itu,
jangan hanya jadi rumor doank!
Well, hujan adalah suatu berkah dari Allah. Dengan adanya hujan
tanaman-tanaman raksasa ataupun liliput yang ada di dunia ini
bisa hidup, karena air adalah salah satu bahan untuk mengolah
makanan mereka. Namun hujan pun bisa menjadi bencana
bahkan musuh terutama bagi manusia. Hujan yang berlebihan
bisa menyebabkan banjir dan yang pastinya sih segala aktivitas
outdoor nggak bisa dilaksanain kalau hujan, ya nggak? Kalau
dipikir-pikir hujan datangnya dari mana ya? Tau sih kalo dari langit
tapi … apa langit mempunyai persediaan air kayak sumur gitu? Koq
nggak pernah habis sih air yang ada di langit? Nah… untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut saya akan
memaparkan bagaimana proses turunnya hujan. Mau pada tau
nggak? Dibaca donk yang di bawah ini!
Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah
daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah seperti samudera,
lautan, sungai, danau, sampai ke bak mandi hehe … eh jangan lupa
tubuh kita ini juga mengandung banyak air lho. Nah air yang ada
di berbagai wadah tersebut (tapi nggak termasuk bak mandi) akan
mengalami penguapan atau evaporasi dengan bantuan matahari.
Oya, tak lupa juga air yang ada di daun tumbuhan ataupun
permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan
itu dinamakan transpirasi. Kemudian uap-uap air tersebut akan
mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya
menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang
berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal
maupun horizontal. Gerakan angin vertikal ke atas menyebabkan
awan bergumpal. Gerakan angin tersebut menyebabkan
gumpalan awan semakin membesar dan saling bertindih-tindih.
Akhirnya gumpalan awan berhasil mencapai atmosfir yang
bersuhu lebih dingin. Di sinilah butiran-butiran air dan es mulai
terbentuk. Lama-kelamaan angin tidak dapat lagi menopang
beratnya awan dan akhirnya awan yang sudah berisi air ini
mengalami presipitasi atau proses jatuhnya hujan air, hujan es
dan sebagainya ke bumi. Nah, seperti itulah proses terjadinya
hujan. Udah pada ngerti kan!
Trus hubungannya dengan bulan yang akhirannya –ber apa? Oh
iya, hampir saja lupa. Menurut ilmu Geografi, musim di Indonesia
terbagi menjadi dua yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Setiap musim berlangsung selama enam bulan (kayak semesteran
aja nih). Musim kemarau terjadi pada bulan April sampai
September. Sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober
sampai Maret. Berhubung diantara bulan Oktober-Maret itu adalah
Nopember, Desember, Januari dan Februari sehingga banyak
orang yang mengatakan bulan yang akhiran –ber itu adalah bulan
musim penghujan. Nah, teman-teman sudah tidak penasaran lagi
kan mengapa orang-orang banyak yang berkata demikian seputar
musim penghujan. So, kalau ada yang belum tahu mengenai
hujan, kalianlah yang wajib menjelaskannya.
Ternyata, proses terjadinya hujan ini bersumber dari Al-Quran.
Subhanallah, memang benar ya kalau Al-Quran itu adalah sumber
pengetahuan kita. Makanya kita jangan pernah ragu ataupun malas
untuk mengkaji Al-Quran. Siapa tahu jadi tambah pintar, ya
nggak? Daripada kalian semakin penasaran dengan pernyataan
saya bagaimana kalau kalian teruskan saja kegiatan membaca
tulisan saya ini. Karena saya mengutip beberapa ayat mengenai
proses terjadinya hujan seperti di bawah ini:
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu
menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit
menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-
gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka,
apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang
dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur''an,
30:48)
"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mgarak awan, kemudian
mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian
menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan
keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-
butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan- gumpalan awan
seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran)
es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya
dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-
hampir menghilangkan penglihatan." (Al Qur''an, 24:43)

0 Response to "Proses terjadinya hujan"

Posting Komentar