renungan 12

Indahnya Cinta Karena Allah
Oleh Pencinta Jilbab Muslimah 24 November 2010 jam 13:29
Cinta itu adalah ketika timbul perasaan aneh disekujur tubuhmu baik
ketika kau melihatnya, mendengarnya, ataupun ketika kau
merasakan kehadirannya di dekatnya. Adakalanya kau selalu ingin
dekat dengannya, namun yakinlah, bahwa jarak yang jauh terkadang
justru mampu mendekatkan hati kalian. Dan juga sebaliknya,
kedekatan tanpa ikatan pernikahan seringkali merenggangkan hati
kalian.
Cinta itu tumbuh secara tak terduga. Terkadang kau berpikir bahwa
kau LEBIH BAIK mencintai orang tersebut. Namun ketika HATImu
menolaknya kau tak akan mampu berbuat apa-apa. Biarlah perlahan-
lahan hatimu, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari
pikiranmu.Namun ketika HATImu membenarkan kau justru akan
dibuat kebingungan karenanya. Kau justru akan berpikir ulang
sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu yg
sebenarnya.
Cinta karena Allah adalah ketika kau mengerti, tak hanya kelebihan
dari orang itu yang kau lihat, namun juga MEMAHAMI dan MENERIMA
kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kau baru
boleh mengatakan bahwa "aku mencintainya" setelah kau benar-
benar mengenalnya dgn sebenar-benarnya, yaitu baik dan buruknya.
Cinta karena Allah itu tidak akan pernah sebatas pada penampilan
dan kecantikan. Adakalanya kau akan lebih mencintai sebongkah
arang hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena
sesungguhnya kau sadar bahwa kau membutuhkan sebuah
kehangatan yang mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih
daripada sekedar keindahan yang ternyata membuatmu beku
kedinginan.
Cinta karena Allah itu TIDAK akan tumbuh dari kecantikan seseorang.
Namun KECANTIKAN seseorang justru akan tampak ketika kau
mencintainya. Adalah bagaimana kau bisa mencintainya karena
akhlak dan agamanya, bukan pada rupa, harta, ataupun nasabnya.
karena dengan inilah kau bisa menepis kefakiran, kehinaan, ketidak
bahagiaaan, dan kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang
diridhoi oleh Allah SWT.
Cinta karena Allah Bukanlah tentang bagaimana kalian saling
memandang, namun bagaimana tentang kalian melihat ke arah yang
sama, dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa kalian
tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian
melainkan kau butuh seseorang untuk berjalan disisimu, yang saling
membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam
perjalanan menggapai Ridha-Nya
Cinta karena Allah akan membuatmu merasa tidak perlu memiliki
meskipun dalam hatimu kau sangat ingin. Adalah bagaimana kau bisa
ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan bahkan kau
pun bisa berdoa agar mereka bisa berbahagia.
Cinta karena Allah tidak akan menggiringmu pada jurang
kemaksiatan. Ketika kau melihat dia dan mencintainya, hal itu akan
membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi mampu melihat
kekurangan-kekurangan dirimu untuk kemudian memperbaikinya.
Cinta Karena Allah tidak akan membuatmu berpikir sempit, justru kau
akan berpikir lebih jauh ke depan, lebih matang, lebih dewasa, dan
ke arah yang lebih serius Kau tidak akan berpikir dan
membayangkan apabila kalian sudah pacaran, namun kau sudah
berpikir ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia jauh lebih
kokoh, suci, berarti dan bermakna di hadapan Allah dar
Cinta karena Allah terkadang tak tumbuh dengan sendirinya. Kita
seperti layaknya diberi biji untuk ditanam. Lalu ia tergantung pada
bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik, maka baik pulalah
perasaan itu, dan juga sebaliknya. Terkadang pula bisa jadi ia
tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau terkadang ingin
membunuh saja perasaan tersebut namun entah mengapa kau tak
berdaya. Karena sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan
perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang lah yang berkehendak atas segala perasaan itu.
Cinta karena Allah tidaklah selalu membutuhkan beragam kesamaan
diantara kalian. Namun yang terpenting adalah kesamaan prinsip
dan tujuan, yaitu menggapai ridha Allah SWT. dalam dirimu kau pun
ingin agar kau merasa layak untuk mencintai dan dicintai olehnya.
Cinta akan menumbuhkan sikap adil dalam cinta yang membawa
hidup sehat dan seimbang (tawazun) dan bukan menjadi sumber
penyakit sebagaimana Ibnul Qayyim sampaikan bahwa cinta bagi ruh
sama dengan fungsi makanan bagi tubuh. Jika engkau
meninggalkannya tentu akan membahayakan dirimu dan jika engkau
terlalu banyak menyantapnya serta tidak seimbang tentu akan
membinasakanmu. Kelezatan hidup inilah yang dilukiskan dalam
hadits tentang kelezatan iman: “Ada tiga perkara yang siapa pun
memilikinya niscaya akan merasakan kelezatan iman; barang siapa
yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari lainnya, barang siapa
yang mencintai seseorang hanya karena Allah, dan siapa yang benci
kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dicampakkan ke
dalam neraka. ” (HR. Bukhari dan Muslim)

0 Response to "renungan 12"

Posting Komentar